Waktu Terbaik Bedoa Adalah Diantara Adzan dan Iqomah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat datang di Iqroo.com, platform pengetahuan dan inspirasi bagi seluruh umat Islam. Artikel kali ini akan membahas dengan mendalam tentang keistimewaan waktu antara adzan dan iqamah, sebuah momen yang terkadang terlewatkan namun sarat dengan potensi keberkahan. Mari kita bersama-sama menjelajahi hikmah dan nilai-nilai spiritual yang tersembunyi dalam setiap detik di antara kedua panggilan suci tersebut. Semoga tulisan ini dapat menjadi pijakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan-Nya, Selamat Membacaaa.
Waktu Mustajab Berdoa Diantara Adzan Dan Iqomah
Kaum Muslim yang berharap agar doa-doa mereka dikabulkan oleh Allah SWT disarankan untuk memperhatikan etika-etika dalam berdoa, termasuk pemahaman kapan waktu yang paling tepat untuk memanjatkannya. Salah satu waktu yang dianggap mustajab untuk berdoa, seperti yang dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW, adalah antara adzan dan iqamah.
Ketika tiba waktu salat yang ditandai oleh kumandang adzan, banyak di antara umat Islam yang segera bergegas melaksanakan ibadah salat. Sayangnya, seringkali terlewatkan atau bahkan tidak disadari bahwa antara adzan dan iqamah adalah waktu yang sangat istimewa untuk berdoa, dimana doa-doa yang dipanjatkan pada saat tersebut dijanjikan akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Momen antara adzan dan iqamah, ketika adzan telah berhenti berkumandang dan sebelum iqamah dilafralkan, menjadi waktu yang sangat berharga untuk berdoa. Sebagaimana disampaikan dalam sabda Rasul SAW melalui Abdullah bin Amr bin Al-Ash, "Berdoalah di antara adzan dan iqamah, karena doa pada saat itu tidak akan ditolak." Oleh karena itu, memanfaatkan dengan baik momen berharga ini dapat menjadi langkah yang bijak dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Menurut sabda Rasulullah SAW dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, ia berkata:
"Sesungguhnya seorang laki-laki berujar, 'Wahai Rasulullah, sungguh orang-orang yang adzan telah mendapat kelebihan atas kami." Kemudian Nabi SAW menuturkan, 'Ucapkanlah seperti yang mereka ucapkan. Apabila telah selesai maka berdoalah, niscaya engkau akan diberi.' (HR Abu Dawud)
Dalam riwayat Anas bin Malik, Rasul SAW bersabda pula:
الدُّعَاءُ لَا يُرَدُّ بَيْنَ الآذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا
Artinya: "Doa tidak ditolak antara adzan dan iqomah, maka berdoalah." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud)
Selain itu, Sahl bin Saad As-Sa'idi juga meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi SAW mengenai waktu antara adzan dan iqomah yang menjadi tempat diperkenankannya doa.
يْتَتَانِ لَا تُرَدَّانِ، أَوْ قَلَّمَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النَّداءِ، وَعِنْدَ الْبَأْسِ حِيْنَ يُلْحِمُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا
Artinya: "Dua perkara tidaklah ditolak, atau sangat jarang ditolak; doa ketika adzan dan ketika perang saat pasukan membabat satu sama lain." (HR Abu Dawud)
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 mengemukakan doa yang hendaknya dipinta oleh umat Islam. Menurutnya doa kebaikan dunia akhirat dan apa-apa yang seseorang inginkan, dapat dipanjatkan pada waktu antara adzan dan iqomah.
Adapun Rasulullah SAW juga mengungkapkan doa yang bisa diucapkan saat waktu mustajab berdoa itu, yang tercantum dalam riwayat Abdullah bin Amr bin Al-Ash.
إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ، ثُمَّ صَلُّوْا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاة صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا، ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِيَ الْوَسِيلَةَ، فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ لَا تَنْبَغِي إِلَّا لِعَبْدِ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنا هُوَ، فَمَنْ سَأَلَ في الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
Artinya: "Apabila kamu mendengar muadzin maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bersholawatlah atasku, karena barang siapa bersholawat atasku satu kali, Allah akan bersholawat atasnya dengan sebab itu sepuluh kali. Kemudian mintalah pada Allah untukku wasilah. Sungguh ia adalah tempat di surga yang tidak patut kecuali kepada seorang hamba di antara hamba-hamba Allah Aku berharap bahwa hamba itu adalah aku. Barang siapa meminta untukku wasilah niscaya halal baginya syafaat." (HR Muslim)
Dalam kesimpulan, waktu antara adzan dan iqamah merupakan rentang waktu yang sarat akan keberkahan dan kemurahan Allah SWT. Sunnah Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk memanfaatkan momentum ini sebagai saat yang mustajab untuk berdoa. Dengan memahami keutamaan waktu ini, diharapkan setiap doa yang kita panjatkan dapat diterima oleh Allah SWT, sebagaimana yang telah diajarkan dalam hadis-hadis yang menginspirasi.
Kesimpulan dan Penutup tentang Berdoa Antara Adzan dan Iqomah
Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para pembaca yang telah menyempatkan waktu untuk membaca artikel ini. Semoga setiap kalimat yang terangkai di sini dapat memberikan manfaat dan inspirasi dalam perjalanan rohaniah Anda. Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kepercayaan Anda sebagai pembaca setia Iqroo.com.
Terakhir, kami mendoakan semoga setiap langkah Anda selalu diberkahi oleh Allah SWT, dan segala upaya serta doa yang dilakukan mendapatkan ridha-Nya. Semoga artikel ini dapat menjadi titik awal bagi perjalanan spiritual yang lebih mendalam dan penuh keberkahan.
Jika ada kekeliruan dalam penulisan mohon untuk di korekasi ya, insyAallah sumber yang kami ambil terpercaya dan sesuai sunnah rasul SAW, Wallahu A'lam Bishawab. Kahi kata dari kami, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.